Sekilas bila membaca judul di atas bayangan kita tentang pajak pasti konotasi-nya negatif. Kenapa bisa demikian? apakah itu sebuah kewajaran? terlebih bila kita membandingkan antara pendapat orang-orang di sekeliling kita dan berita-berita yang terpampang jelas di media massa baik itu media massa cetak maupun maupun media massa elektronik yang justru menampilkan dan bahkan seringkali menguatkan bahwa pajak itu sesuatu hal yang sangat negatif.
Tapi, pernahkah kita berpikir logis bahwa di semua sendi kehidupan kita itu selalu saja berhubungan dengan pajak. apakah kita juga bisa menghindarinya dan tidak menggantungkan diri dari pajak? bukankah itu bertentangan dengan prinsip hidup kita sebagai manusia yang bermoral bahwa kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang negatif, tapi kenapa kita juga masih hidup berdampingan bahkan sangat membutuhkan keberadaan pajak untuk kelanggengan dan menikmati hidup kita?
Mitos, mungkin itu kosakata yang bisa menggambarkan dan mewakili anggapan kita semua yang terpatri dengan kuat di alam pikiran bahwa sadar kita. Hal yang sama juga bila kita membaca sebuah berita atau artikel di media massa cetak/media massa elektronik dan pikiran kita juga setelah membaca apakah berita itu benar atau tidak, fakta atau sekedar opini.
Jadi teringat kata-kata yang diucapkan oleh salah seorang praktisi jurnalistik negeri ini bahwa, "tidak ada kamus netral di media massa, yang ada adalah pers independency / kebebasan pers, yang utama setelah itu adalah kepentingan owner, Dan ini bukan hanya terjadi di indonesia, tetapi di seluruh media massa di dunia. Dan itulah cara komunikasi media massa".
Tapi, pernahkah kita berpikir logis bahwa di semua sendi kehidupan kita itu selalu saja berhubungan dengan pajak. apakah kita juga bisa menghindarinya dan tidak menggantungkan diri dari pajak? bukankah itu bertentangan dengan prinsip hidup kita sebagai manusia yang bermoral bahwa kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang negatif, tapi kenapa kita juga masih hidup berdampingan bahkan sangat membutuhkan keberadaan pajak untuk kelanggengan dan menikmati hidup kita?
Mitos, mungkin itu kosakata yang bisa menggambarkan dan mewakili anggapan kita semua yang terpatri dengan kuat di alam pikiran bahwa sadar kita. Hal yang sama juga bila kita membaca sebuah berita atau artikel di media massa cetak/media massa elektronik dan pikiran kita juga setelah membaca apakah berita itu benar atau tidak, fakta atau sekedar opini.
Jadi teringat kata-kata yang diucapkan oleh salah seorang praktisi jurnalistik negeri ini bahwa, "tidak ada kamus netral di media massa, yang ada adalah pers independency / kebebasan pers, yang utama setelah itu adalah kepentingan owner, Dan ini bukan hanya terjadi di indonesia, tetapi di seluruh media massa di dunia. Dan itulah cara komunikasi media massa".
No comments:
Post a Comment